Selasa, 12 Agustus 2014

Lantana camara




Lantana camara

a. Klasifikasi
Regnum                  : Plantae
Divisio                    : Spermatophyta
Class                       : Dicotyledoneae
Subclass                  : Sympetalae
Ordo                       : Lamiales
Family                     : Verbenaceae
Genus                     : Lantana
Species                    : Lantana camara

b. Deskripsi

1.                 Bentuk Hidup

Lantana camara merupakan tumbuhan yang daur hidupnya polikarpa yaitu berbunga dan berbuah beberapa kali selama hidupnya. Selain itu, ia merupakan tumbuhan perenial yaitu tumbuhan yang dapat mencapai umur lebih dari dua tahun. Habitus atau perawakannya batang berkayu (lignosus) yang kuat dan keras dengan bentuk perdu (frutices) yaitu tinggi mencapai dua meter,jelas batang pokoknya,dan percabangan dekat ke tanah.Lantana camara dapat hidup pada lingkungan yang beragam (halofit) dan lebih banyak ditemukan pada lingkungan yang tropis seperti indonesia.Ditemukan pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari.

2.      Akar

            Tumbuhan yang memiliki nama lain Tembelekan ini memiliki system perakaran tunggang dimana akar lembaga terus tumbuh menjadi akar utama pada tumbuhan ini,dan mengadakan percabangan,dimana cabang nya memiliki serabut akar yang halus dan jauh lebih kecil.Dan pada akarnya memiliki bulu-bulu akar yang tumbuh dari akar pokok.akar ini berfungsi untuk mencari air atau untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang lantana camara ini

3.      Batang

Lantana camara memiliki batang yang jelas berwarna hijau saat muda dan berwarna cokelat ketika telah tua.Bentuk batangnya bersegi empat (quadrangularis).Permukaan batangnya berduri (spinosus) dan berambut (pilosus),serta arah tumbuh batang tegak (erectus).pada umumnya batang lantana camara ini memiliki tinggi 0,5 sampai 4 meter,tanaman ini memiliki bau yang khas,dan saat batang masih muda penuh dengan rambut dan berwarna hijau.Dan tumbuhan tembelekan ini tidak termasuk batang termodifikasi.

4.      Daun

            Tumbuhan ini memiliki daun bewarna hijau tua dan termasuk daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) sehingga disebut daun bertangkai.Daun ini bertipe tunggal dan tata letak (filotaksis) pada buku terdapat dua helai daun yang berhadapan (folio opposita).
Bangun daunnya,bulat telur (ovatus), dimana bagian yang terlebar terdapat pada bagian bawah tengah-tengah daun dengan pangkal daun yang tidak bertoreh.Ujung daun dikatakan meruncing (acuminatus) karena pertemuan tepi daun berada di bawah puncak daun. Selain itu, pangkal daun ini tumpul (obtusus) serta memiliki pertulangan daun menyirip (penninervis) dimana cabang tulang keluar di sepanjang ibu tulang daun.
Tepi helaian daunnya bertoreh (divisus) dengan torehan merdeka (tidak mempengaruhi bangun daun) bergerigi (serratus) karena sinus dan angulusnya sama-sama runcing. Daging daunnya tipis lunak (herbaceous) dan permukaan daun berambut (pilosus).    


5.      Bunga

            Lantana camara memiliki bunga dengan tipe majemuk tak berbatas (racemosa), karena bunga yang jauh dari sumbu tumbuhan labih dahulu mekar. Perhiasan bunga terdiri atas kelopak (sepal) yang bewarna hijau dan mahkota (petal) yang bewarna orange dan kuning. Daun kelopak berjumlah dua saling berlekatan dan daun mahkota berjumlah empat juga saling berlekatan.
Kedudukan perhiasan bunga yaitu epigynus dimana perhiasan bunga lebih tinggi dari putik.putik (pistillum) berjumlah satu,letak bakal buah tenggelam (inferus),jumlah ruang yang terdapat dalam bakal buah ada tiga.
 Jumlah stamen empat tampak duduk menempel pada mahkota dengan tipe antera menempel.


6.      BUAH

Buah lantana camara termasuk buah sejati majemuk yang tipenya buah buni majemuk dimana dalam satu tangkai terdapat banyak buah dan berasal dari bunga majemuk.




7.      BIJI

Dalam setiap buah hanya terdapat satu biji saja dan biji berbentuk bulat berkeping dua dalam setiap buah.

c. Pembahasan klasifikasi

  1. Divisi Spermatophyta
Tumbuhan ini dimasukkan ke dalam divisi spermatophyta karena :
a.       Pembentukan tabung sari oleh serbuk sari setelah penyerbukan.
b.      Dihasilkan biji yang umumnya mengandung embrio atau tumbuhan baru. 
  1. Subdivisi Angiospermae
Tumbuhan ini memiliki buluh kayu, bakal biji tertutup di dalam satu atau banyak karpela dan membentuk bakal buah.
  1. Class Dicotyledoneae
Tumbuhan ini memiliki dua daun lembaga (berbiji belah) atau kotiledon berkeping dua serta perakarannya tunggang.
  1. Subclass Sympetalae
Bunga dari tumbuhan ini mempunyai dua macam perhiasan, jelas dibedakan antara kelopak dan mahkota dan mahkotanya berlekatan sebagian atau seluruhnya.
  1. Ordo Lamiales
Lantana camara mempunyai batang berupa perdu, tidak ada daun penumpu, bunga zigomorf dan banci, dan bakal buah inferus.











d. Tabel Pengamatan

ORGAN
DESKRIPSI
BENTUK HIDUP
Daur Hidup
Lama hidup (Umur)
Habitus
Habitat

Policarpa
Perenial
Lignosus (berkayu), frutices (perdu)
Mesofit
AKAR
Tipe perakaran

Tunggang bercabang
BATANG
Warna
Sifat
Bentuk
Permukaan
Arah Tumbuh Batang

Hijau (muda), cokelat (tua)
Jelas berbatang
Bersegi 4 (quadrangularis)
Berduri (spinosus), berambut (pilosus)
Tegak lurus (erectus)

DAUN
Warna
Tipe
Kelengkapan
Bentuk
Ujung
Pangkal
Pertulangan
Tepi
Daging Daun
Permukaan
Tata letak

Hijau tua
Tunggal berhadapan
Tidak lengkap, daun bertangkai
Bulat telur (ovatus)
Meruncing (acuminatus)
Tumpul (obtusus)
Menyirip (penninervis)
Bergerigi (serratus)
Tipis lunak (herbaceous)
Berambut (pilosus)
Berhadapan (folio opposita)
BUNGA
Tipe
Warna Sepal
Jumlah Sepal
Simetri
Warna Petal
Jumlah Petal
Simetri
Kedudukan Perhiasan
Jumlah stamen
Duduk stamen
Tipe Antera
Ovarium
Letak Bakal Buah
Jumlah ruang Bakal Buah

Majemuk Tak Berbatas (rasemosa)
Hijau
2 berlekatan (gamosepalus)
Bilateral simetri
Orange dan kuning
4, berlekatan (gamopetalus)
Radial simetri
Epigynus
4
Tampak duduk di atas corolla
Menempel
1
Inferus
3
BUAH
Seperti buah buni, hitam jika matang


f. Rumus Bunga   :              
         
      

g.Diagram Bunga :


           

Kamis, 07 Agustus 2014

anatomi tumbuhan


Jaringan permanen (dewasa) merupakan jaringan yang tidak aktif membelah lagi dan sudah mengalami diferensiasi. Jaringan ini mempunyai ukuran yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem. Jaringan permanent memiliki vakuola yang besar sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang menempel pada dinding sel. Sel-selnya telah mengalami penebalan dinding sesuai dengan fungsinya, dan di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.

Bagian-Bagian Jaringan Permanen/ Dewas
a. Epidermis
Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Epidermis tersusun atas satu lapisan sel saja. Bentuknya bermacam-macam, misalnya isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk lain. Epidermis tersusun sangat rapat sehingga tidak terdapat ruangan-ruangan antarsel. Epidermis merupakan sel hidup karena masih mengandung protoplas, walaupun dalam jumlah sedikit. Terdapat vakuola yang besar di tengah dan tidak mengandung plastida.

Penebalan-penebalan yang terjadi pada membran sel epidermis biasanya merupakan penebalan sekunder yang terdiri atas selulosa yang berwujud sebagai garis-garis lamela. Pada tanaman kering (xerophita), penebalan tidak hanya mengandung selulosa saja, tetapi juga mengandung zat kitin. Selain itu, pada membran sel yang saling berhadapan dengan udara lingkungannya, umumnya penebalan semakin tebal karena adanya lapisan kutikula sehingga sel-sel epidermisnya menjadi sulit untuk dilalui air dan penguapan menjadi terbatas. Pada tumbuhan air (hidrophita), membrane selnya tidak mengandung zat kitin maupun kutikula, kadang-kadang mengandung lemak dan damar.
Pada tumbuhan tertentu, lapisan epidermis selain mengandung kutikula juga mengandung lapisan lilin yang tidak dapat ditembus air. Pada tumbuhan golongan Gramineae, Cyperaceae, Equistinae, memiliki permukaan yang keras dan kaku. Ini disebabkan adanya zat-zat karbonat dan kersik pada sel-sel epidermis. Pada tumbuhan Ficus elastica terdapat hidrodermis yang bias berfungsi sebagai tempat penyimpanan air.

Sel-sel initial epidermis sebagian dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang sering disebut derivat epidermis, seperti stomata, trikoma, dan sel kipas.
  1. Stomata = Stomata adalah celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan. Pada semua tumbuhan yang berwarna hijau, lapisan epidermis mengandung stomata paling banyak pada daun. Stomata terdiri atas bagian-bagian yaitu sel penutup, bagian celah, sel tetangga, dan ruang udara dalam. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah. Sel penutup dapat terletak sama tinggi dengan permukan epidermis (panerofor) atau lebih rendah dari permukaan epidermis (kriptofor) dan lebih tinggi dari permukaan epidermis (menonjol). Pada tumbuhan dikotil, sel penutup biasanya berbentuk seperti ginjal bila dilihat dari atas. Sedangkan pada tumbuhan rumput-rumputan memiliki struktur khusus dan seragam dengan sel penutup berbentuk seperti halter dan dua sel tetangga terdapat masing-masing di samping sebuah sel penutup. 

    1. Trikoma=Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina. Peranan trikoma bagi tumbuhan, antara lain sebagai berikut.
    • Trikoma yang terdapat pada epidermis daun berfungsi untuk mengurangi penguapan.
    • Menyerap air serta garam-garam mineral.
    • Mengurangi gangguan hewan.

    Trikoma dibedakan menjadi dua, yaitu : 
    • Trikoma Glanduler = Trikoma glanduler merupakan trikoma yang dapat menghasilkan sekret. Trikoma glanduler dapat bersel satu atau banyak. Tumbuhan yang memiliki trikoma glanduler, contohnya, tembakau (Nicotiana tabacum) yang terletak pada daunnya.

    Macam-macam trikoma glanduler antara lain:
    1. trikoma hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik;
    2. kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel permukaan sel;
    3. kelenjar garam terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek.
    4. Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal.

    • Trikoma Nonglanduler = Trikoma ini tidak menghasilkan sekret. Macam-macam Trikoma nonglanduler, antara lain:
    1. rambut sisik, misalnya pada daun durian;
    2. rambut bercabang, misalnya pada daun waru;
    3. rambut akar.